Perseroan telah menghitung, ternyata tarifnya terlalu mahal yaitu mencapai Rp 28.000. Walaupun jalur tol elevated menawarkan akses langsung Senayan, namun terlalu membebankan konsumen.
Bandingkan dengan tarif tol dalam kota yang sudah beroperasi lama. Golongan I atau kendaraan pribadi atau umum empat roda memilik tarif Rp 7.000. Ditambah Rp 1.000 untuk tarif tol Cibubur menuju akses tol dalam kota (ramp Taman Mini).
"Dari hasil Pra FS, tarif dari Adhi Karya terlalu mahal. Tarif tidak mampu menarik pengendara mobil. Masih akan andalkan tol lama (dalam kota) karena lebih murah," kata Direktur Utama PT Jasa Marga Tbk (JSMR), Adityawarman kepada detikFinance, Minggu (23/9/2012).
Kabar terbaru, Jasa Marga bersama Adhi Karya dan Wijaya Karya sebagai penggagas memunculkan opsi pembangunan monorel. Selain menghemat biaya kontruksi, monorel juga memiliki daya angkut lebih besar.
Sebagai pengelola jalan tol, Jasa Marga justru mendorong pembangunan monorel Cibubur-Senayan. Perseroan bersama BUMN lain bertindak sebagai pemilik saham atas proyek monorel tersebut.
Lagi pula Jasa Marga masih memiliki kepentingan, karena tiang-tiang monorel berada di lahan jalan tol dalam kota milik mereka. "Kita sebagai pemilik atas proyek. Tidak masalah," paparnya.
Ketiga BUMN ini juga siap menggandeng PT Kereta Api (Persero) sebagai operator monorel tersebut. "Tentu akan gandeng PTKA, karena mereka yang paling pengalaman akan ini. Namun ide ini masih kita rumuskan," paparnya.
(wep/hen)
Anda sedang membaca artikel tentang
Ini Alasan Jasa Marga Tak Mau Bangun Tol Layang Senayan-Cibubur
Dengan url
http://overcometheproblemofhairloss.blogspot.com/2012/09/ini-alasan-jasa-marga-tak-mau-bangun.html
Anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya
Ini Alasan Jasa Marga Tak Mau Bangun Tol Layang Senayan-Cibubur
namun jangan lupa untuk meletakkan link
Ini Alasan Jasa Marga Tak Mau Bangun Tol Layang Senayan-Cibubur
sebagai sumbernya
0 komentar:
Post a Comment